0 Comments

Meski kendaraan listrik (EV) sempat digadang-gadang akan mendominasi pasar otomotif Amerika Serikat, data terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan mobil listrik berbasis baterai (BEV) mulai mengalami perlambatan signifikan di pertengahan tahun 2025. Fenomena ini tidak hanya mencerminkan tantangan industri, tetapi juga menjadi peringatan penting bagi pembuat kebijakan, produsen, hingga konsumen.

⚡ Pangsa Pasar BEV Tetap Stagnan di 7%

Berdasarkan laporan dari S&P Global Mobility, penjualan kendaraan BEV di AS pada Juni 2025 mencatatkan pangsa pasar sekitar 7%, stagnan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, bahkan mengalami penurunan dibanding Januari yang sempat menembus 8%.

Ini menjadi sinyal bahwa laju adopsi kendaraan listrik mulai kehilangan momentum, meski dukungan infrastruktur dan insentif masih berlangsung.

💰 Harga yang Masih Tinggi Menjadi Hambatan Utama

Salah satu penyebab utama stagnasi ini adalah harga kendaraan listrik yang masih relatif tinggi dibanding mobil bermesin bensin. Meski produsen mulai merilis model lebih terjangkau, banyak konsumen belum merasa “value for money” dari EV sebanding dengan harga beli dan biaya charging saat ini.

Selain itu, inflasi dan suku bunga yang masih tinggi ikut mempersempit ruang gerak pembeli, terutama di segmen menengah.

⚠️ Ketidakpastian Tarif dan Regulasi Menambah Beban

Di sisi lain, ketidakpastian seputar tarif impor dan insentif pajak federal juga turut memengaruhi tren pembelian. Pemerintah AS tengah meninjau ulang kebijakan bebas bea untuk komponen EV dari luar negeri, yang jika dicabut, dapat meningkatkan ongkos produksi dan harga jual kendaraan.

Transisi dari dukungan penuh ke arah regulasi ketat bisa menjadi bumerang jika tidak diimbangi kesiapan pasar domestik.

🔋 Infrastruktur Charging Masih Jadi Tantangan

Walaupun pembangunan stasiun pengisian daya meningkat secara nasional, masih banyak daerah di AS yang belum terjangkau infrastruktur charging cepat, terutama di wilayah pedesaan dan pinggiran kota.

Hal ini menciptakan “range anxiety” di kalangan konsumen, yang takut kehabisan daya tanpa titik isi ulang dalam jangkauan.

🧠 Produsen Perlu Strategi Baru

Melambatnya pertumbuhan BEV membuat para produsen mobil seperti Ford, GM, hingga Tesla harus meninjau ulang strategi pasar mereka. Beberapa langkah yang sudah dilakukan antara lain:

  • Menurunkan harga model entry-level
  • Menawarkan cicilan berbunga rendah
  • Mempercepat kolaborasi dengan perusahaan energi untuk memperluas stasiun pengisian daya

Namun, itu saja belum cukup jika kepercayaan pasar belum sepenuhnya pulih.

Pertumbuhan Lambat, Tapi Masih Ada Potensi

Meski pertumbuhan BEV di AS tengah melambat, bukan berarti tren ini akan berhenti total. Justru ini bisa menjadi momen refleksi bagi seluruh stakeholder, dari pembuat kebijakan hingga konsumen, untuk memperbaiki ekosistem EV secara menyeluruh.

Untuk saat ini, pasar mengirimkan sinyal yang jelas: harga, infrastruktur, dan kebijakan harus bergerak seiring agar revolusi kendaraan listrik benar-benar terwujud.

👉 Cek langsung partner resmi otomotif kami di halaman afiliasi Tirai77 Otomotif — dapatkan harga terbaik & simulasi kredit!

BACA JUGA ARTIKEL LAINYA DI TIRAI77….AURORACELLULER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts